China Temukan Harta Karun Energi Tak Terbatas, Cukup untuk 60.000 Tahun
China baru-baru ini mengumumkan penemuan cadangan energi yang sangat besar, yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan energi negara tersebut hingga 60.000 tahun ke depan. Penemuan ini melibatkan identifikasi thorium, sebuah unsur radioaktif yang dianggap sebagai sumber energi potensial di masa depan.
Thorium ditemukan di wilayah Bayan Obo, Mongolia Dalam, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan cadangan mineral tanah jarang terbesar di dunia. Para ahli geologi di Beijing mengklaim bahwa cadangan thorium ini dapat menyediakan bahan bakar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi China hingga 60.000 tahun.
Thorium memiliki beberapa keunggulan dibandingkan uranium, yang saat ini umum digunakan dalam reaktor nuklir. Thorium lebih melimpah di alam dan menghasilkan limbah radioaktif yang lebih sedikit serta memiliki risiko proliferasi nuklir yang lebih rendah. Namun, teknologi untuk memanfaatkan thorium sebagai bahan bakar nuklir masih dalam tahap pengembangan dan belum diimplementasikan secara luas.
Penemuan ini menempatkan China di garis depan dalam penelitian dan pengembangan energi alternatif, seiring dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim. Namun, tantangan teknis dan ekonomi dalam memanfaatkan thorium sebagai sumber energi masih perlu diatasi sebelum potensi penuh dari cadangan ini dapat direalisasikan.
Selain itu, China juga telah menyelesaikan pengeboran sumur geotermal Fushen-1 pada April 2024, yang mencapai kedalaman lebih dari 5.100 meter dengan suhu melebihi 188°C. Cadangan energi geotermal ini diperkirakan setara dengan 85,6 triliun ton batu bara, dan memanfaatkan hanya 2% dari sumber ini sudah cukup untuk memenuhi hampir 3.000 kali konsumsi listrik China pada tahun 2023.
Penemuan-penemuan ini menunjukkan langkah signifikan China menuju kemandirian energi dan penggunaan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.